SMP-SMA Ar-Rohmah Pesantren Hidayatullah Malang Laksanakan Apel Hari Santri Nasional 2021

by admin

Selamat Hari Santri Nasional 2021

Santri Siaga Jiwa Raga

Bersama Santri Damailah Negeri

Bersama Santri Damailah Hati

Bersama Santri Indonesia Sejahtera

Santri Pilar NKRI, Kan Kujaga Negeriku

Siapa kita? Santri Ar-Rohmah

ا ا ا ان اليوم ال الغد

Sako Hidayatullah

Yel-yel pembukaan upacara yang diucapkan KH. Khoirul Anam Pimpinan PP Mannaru Al Huda Al Islamy Tunggul Wulung Kota Malang pada peringatan Apel Hari Santri Nasional 2021 di Lapangan Afghanistan LPI Pesantren Ar-Rohmah Hidayatullah pada hari Jumat, 22 Oktober 2021, dan diikuti oleh para santri dengan kompak dan meriah.

Menurut ketua PKD ikhwan periode 2019-2020 Muhammad Sulaeman Zajuli mahasiswa semester 5, FE/jurusan Manajemen Karena banyak santri yang saat ini belum bangkit semangat seperti dulu 22 oktober 1945 dimana gelora semangat santri memberikan dampak perubahan yang positif untuk negeri ini. Harapannya dengan mengusung tema ini santri bisa tersadarkan kembali akan kemajuan ummat. Santri adalah orang yang berpendidikan, berakhklak dan berkarakter Islam.

Pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional 2021 mengusung tema “Santri Siaga Jiwa Raga” yang dihadiri para santri, dewan guru, dan murobbi serta jajaran direksi ini berjalan lancar dan khidmat. Menurut Kepala SDM LPI Ar-Rohmah Fahmi Ahmad, M.M., bahwa santri sudah selayaknya memiliki semangat seperti dulu yakni ketika Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 dimana gelora semangat santri memberikan dampak perubahan yang positif untuk negeri ini. Harapannya dengan mengusung tema ini santri bisa tersadarkan kembali akan kemajuan ummat, santri adalah orang yang berpendidikan, berakhlak, dan berkarakter Islam.

Baca lainnya : Turda Marathon Sakoda Hidayatullah Jawa Timur

Upacara sejak pukul 07.30 WIB yang diawali dari masing-masing pemimpin barisan yang menyiapkan barisannya, pemimpin upacara memasuki lapangan, hingga peserta apel lancar sesuai rencana panitia Hari Santri Nasional 2021 LPI Ar-Rohmah. Di tengah-tengah acara, rangkaian pengibaran bendera merah putih Indonesia, pembacaan janji pemuda Islam, pembacaan teks Pancasila, Resolusi Jihad, Melagukan Lagu Yaa Lal Wathan, Mars Pandu Hidayatullah semuanya sukses dan lancar sesuai susunan upacara.

Sako Hidayatullah

Pesan KH. Khoirul Anam dalam amanah upacara Hari Santri Nasional 2021 di kampus LPI Ar-Rohmah, beliau memaparkan bahwa makna huruf dalam kata santri yang tersusun dari huruf Sin, Nun, Ta’, dan Ra’ adalah Sin dijabarkan sebagai Satrul Aurat (Orang yang selalu menutup aurat), Nun dijabarkan sebagai Naibul Ulama’ (Wakil/ Pengganti dari Ulama’). Ta’ dijabarkan sebagai Tarkul Ma’ashi (Orang yang meninggalkan maksiat). Dan Ra’ yang dijabarkan Ridho Allah

Satrul aurat atau biasa disebut dengan menutup aurat bagi umat Islam merupakan hal yang wajib dilakukan. Aurat itu sendiri mengandung arti sebagian anggota tubuh manusia dengan batas-batas tertentu yang haram diperlihatkan kepada lain makhram dengan tujuan supaya tidak mengundang syahwat dari lain makhram kita. Sehingga beliau berpesan agar santri bangga menunjukkan atau mengenakan pakaian yang menutup aurat. Selain itu beliau berpesan agar santri mampu menutup aib diri sendiri, keluarga, tetangga, maupun umat Islam secara keseluruhan.

Baca Lainnya : Pandu Hidayatullah Membentuk Pribadi Mulia dengan 5 Program Utama

Kedua, Nun yaitu Naibul ‘Ulama (نائب العلماء). Santri merupakan sosok generasi penerus para kiai dan ulama. Ke depan kelak akan lahir para pemimpin negeri ini yang memiliki jiwa santri yakni mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang penuh dibawah Ridho Ilahi serta humum dan undang-undang di bawah Syariat Islam.

Ketiga, Ta yakni Tarkul Ma’ashi (ترك المعاصى). Ini bermakna bahwa santri harus mampu meninggalkan maksiat dan hal-hal negatif lainnya seperti tidak melihat hal-hal yang dilarang Allah dan RasulNya yang dapat menghambat serta menutupi ilmu. Karena ilmu adalah cahaya الْـعِـلْـمَ نُـوْرٌ وَنُوْرُ اللهِ لاَ يُهْدَى لِلْعَاصِي  Ilmu adalah cahaya, cahaya Allah tidak diberikan kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya. Walaupun ilmunya banyak, tetapi jika berbuat maksiat cahayanya akan hilang. Dia hanya akan mendapatkan ilmu itu hanya sekedar tahu saja. Ilmunya tidak menjadi cahaya, karena ia berani melakukan larangan Allah. Ilmu menjadi cahaya bagi dirinya apabila ia mampu menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintah Allah yang diketahuinya.

Keempat Ra(ر) adalah kepanjangan dari الل yang memiliki arti Ridho Allah. Bahwasanya seorang santri ketika sudah berada di pondok, hal pertama dan utama adalah menata niat untuk semata-mata mencari ridho Allah SWT. Dalam hal ini seorang santri selalu taat kepada aturan pondok pesantren serta berbakti kepada orangtua. Karena ridho Allah terletak pada ridho orangtua. Maka, setiap langkah seorang santri perlu iringan dan doa restu dari orangtua agar di dalam kehidupan menjadi lancar serta berkah. (Ons)

 

Related Articles

Leave a Comment