Sako Hidayatullah Jatim kobarkan semangat 554 di kegiatan LOS SMP LH SurabayaSMP Luqman Al Hakim (LH) Surabaya gelar kegiatan Layanan Orientasi Sekolah tahun akademik 2021/2022 secara online. 13/7/2021
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa kelas VII hingga kelas IX ini diselenggarakan selama 8 hari mulai tanggal 12 sampai 19 Juli 2021. Dalam LOS tersebut para siswa akan dikenalkan mengenai lingkungan sekolah baik secara fisik maupun program-program yang ada di sekolah dan asrama. Selain itu para siswa nantinya juga akan menerima materi tentang proses belajar menganjar yang akan dilaksanakan selama menempuh pendidikan di SMP LH Surabaya. Termasuk juga didalamnya terkait dengan sistem pembelajaran daring seperti praktek uji coba aplikasi Teams dll.
Tak ketinggalan, Pandu dan Sako Hidayatullah juga turut diperkenalkan pada rangkaian kegiatan LOS tersebut. Dalam hal ini Alim Puspianto selaku Ketua Sako Hidayatullah Jawa Timur didaulat langsung untuk menyampaikan materi pengenalan sekaligus penguatan Pandu dan Sako Hidayatullah. Dalam pemaparannya, tak lupa Alim menyampaikan bahwa Pandu Hidayatullah adalah wadah pengkaderan santri dan merupakan embrio dari SAKO (Satuan Komunitas) Hidayatullah yang telah diresmikan oleh KWARNAS per tanggal 13 Februari 2021.
“Pandu ini adalah wadah dan ruh pengkaderan santri Hidayatullah dan Pandu ini juga merupakan embrio dari Sako Hidayatullah yang telah di sahkan oleh Kwarnas awal tahun kemarin”. Tuturnya.
Dengan disahkannya Sako Hidayatullah, tentunya para siswa Hidayatullah khususnya SMP LH Suarabya harus mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya. Karena nantinya aktifitas dan kegiatan kegiatan Sako tidak hanya terbatas pada internal Hidayatullah saja. Namun juga terlibat pada program program kepramukaan seperti pada umumnya.
Pemuda kelahiran Batang – Jawa Tengah tersebut juga menambahkan bahwa proses pendidikan sejatinya tidak hanya bertujuan untuk mentransfer ilmu dan pengetahuan saja. Akan tetapi juga ada akhlak dan keteladanan yang harus diajarkan, ada uswah yang harus dicontohkan oleh para guru. Dimana itu semua tidak bisa tercapai kalau hanya dilakukan secara online. Lebih lebih untuk pendidikan berbasis tauhid dengan sistem integral yang diterapkan di seluruh sekolah yang berada dibawah naungan lembaga Hidayatullah.
Apalagi untuk Sako Hidayatullah, dampak pandemi sangat terasa sekali. Sebagaimana kita tahu bahwa salah satu ciri khas kegiatan Sako adalah outdoor aktivity yang mau tidak mau harus dilaksanakan secara offline. Acara pengenalan sekaligus penguatan Pandu dan Sako Hidayatullah tersebut ditutup dengan sebuah doa agar pandemi segera selesai. Sehingga kegiatan pembelajaran bisa normal kembali dan para siswa bisa kembali merasakan keceriaan sebagaimana sekolah pada umumnya.
“Seperti kita tahu, salah satu ciri kegiatan Pandu itu adalah outdoor aktivity. Sehingga mau tidak mau harus disampaikan secara offline. Terakhir, mari kita berdoa bersama semoga pandemi segera selesai dan kita bisa merasakan keceriaan sebagaimana sekolah pada umumnya. Salam 554 taat, sabar dan semangat”. Tutupnya.
By: Mujahid