Pandu From Home Menumbuhkan Karakter Taat Sabar Semangat

by admin

Hari Jum’at menjadi hari spesial bagi siswa siswi SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya. Pasalnya di hari itu adalah hari pelaksanaan PFH (Pandu From Home). Berikut adalah liputan dari ananda Ibrahim Hanif, siswa kelas 6 D (9/10).

Pandu From Home SD Luqman Al hakim Surabaya

Pandu From Home SD Luqman Al hakim Surabaya

Memasuki bulan ke 2 dilaksanakannya PFH, Suasana penuh kegembiraan dan semangat masih terlihat jelas di wajah polos para siswa siswi SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya. Jika hari hari biasanya mereka disibukkan dengan Proses Belajar Mengajar (PBM) daring yang cenderung menjemukan, hari Jum’at seakan menjadi oase di tengah padang pasir. Karena di hari tersebut siswa siswi SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya melaksanakan program PFH.

Rasa bosan, malas dan jenuh karena setiap hari harus menghadap layar handphone atau laptop untuk mengikuti PBM online seakan hilang ketika hari Jum’at tiba. Suasana rumah yang sepi dan penuh keheningan tiba tiba berubah menjadi ramai penuh keceriaan. Hari jum’at begitu terasa keberkahannya, apalagi ditambah dengan program PFH yang turut mewarnainya.

Program Di Tengah Pandemi

Program PFH adalah program Pandu Hidayatullah yang diberlakukan selama pandemi Covid 19 melanda. Program tersebut merupakan bagian dari program perkaderan yang dilakukan secara virtual bagi anggota Pandu Hidayatullah. Program PFH bertujuan untuk menjaga dan menumbuhkan  semangat 554 selama kebijakan PBM online diberlakukan. Tentunya seiring dengan itu, program PFH ini juga diharapkan bisa memberikan kebermanfaatan bagi peserta didik, keluarga dan masyarakat secara luas.

Salah satu siswa yang ikut merasakan kemeriahan dan kebermanfaatan dari program PFH tersebut adalah Ibrahim Hanif. Siswa yang duduk di kelas 6 D SD Integral Luqman Al Hakim Surabaya tersebut sangat gembira jika hari Jum’at tiba. Karena hari Jum’at adalah hari pelaksanaan program PFH. Bahkan saking semangatnya, putra ke dua dari pasangan Rohishul Wahib dan Nitta Widyasofi tersebut sudah berseragam Pandu sejak pagi buta.

Seperti pada pelaksanaan PFH hari Jum’at kemarin,  Hanif tampak mengisi kegiatan PFH dengan beberapa aktifitas. Diantaranya yaitu berolah raga pagi, sebagai bagian dari pengamalan Tarbiyah Jasadiyah. Maklum selama proses PBM online diberlakukan, aktifitas jasadiyah Hanif nyaris berkurang dratis. Sehingga tanda tanda “pertumbuhan” begitu kelihatan.

Baca juga : Pandu From Home SD Luqman Al Hakim Surabaya

Kemudian juga ditambah lagi dengan aktifitas membantu orang tuanya, mulai dari merapikan tempat tidur, membantu menyapu halaman, sampai membantu mencuci piring di dapur. Bahkan momen pelaksanaan PFH Jum’at kemarin dimanfaatkannya untuk belajar memasak nasi.

Nitta sangat merasakan manfaat dari program PFH tersebut. Maklum dengan diberlakukannya PBM daring, dirinya merasa sedikit kerepotan. Bagaimana tidak, yang biasanya anaknya dari pagi sampai sore berada  di sekolah, ketika daring ini anaknya belajar di rumah. Tentu saja tugas dia sebagai seorang ibu akan bertambah yaitu mendampingi anaknya mengikuti PBM daring. kata kata hikmah “Ibu adalah madrasah pertama bagi anak anaknya” sangat dia rasakan selama PBM online berlangsung. Dengan adanya program PFH, dia merasa terbantu karena program tesebut dirasakannya bisa menciptakan suasana baru yang penuh keseruan dan semangat.

Ananda Ibrahim Hanif mengikuti Pandu From Home dengan antusias

Ananda Ibrahim Hanif mengikuti Pandu From Home dengan antusias

Antusiasme Orang Tua

“Iya ini, program PFH sangat terasa sekali manfaatnya. apalagi selama belajar online ini begitu menguras tenaga dan pikiran. Saya seakan jadi guru beneran bagi anak anak saya, Hehehe. PFH bisa menciptakan suasana baru yang penuh semangat dan keseruan”. Tuturnya.

Selain itu, Nitta melihat dengan program PFH ini juga putranya jadi lebih bersemangat dalam beraktifitas di rumah. Momen ini juga dimanfaatkanya untuk mengajari anaknya memasak nasi. Lebih dari itu dia juga bisa mendapatkan “tenaga baru” untuk membantu mencuci piring, merapikan kamar tidur, menyapu halaman dan menyiapkan segala sesuatu ketika ada pesanan katering.

Dengan program PFH ini Hanif jadi lebih semangat dalam mengsi hari harinya. Mungkin karena kangen ya, soalnya sudah lama tidak mengikuti kegiatan Pandu selama pandemi. Program PFH ini juga cukup membantu meringankan pekerjaan saya. Serasa ada tambahan tenaga baru, khususnya saat ada pesanan katering. Hanif bisa membantu bersih bersih, cuci piring. Jadi double function, membantu umiknya iya, melaksanakan tugas sekolah juga iya.”. terang alumni ponpes Al Mukmin Ngruki tersebut.

Disamping itu Rohis mengakui bahwa selama PBM online putranya, terlihat semakin gemuk karena tanpa aktifitas fisik yang berarti. Wajar juga memang, bagaimana tidak genuk kalau setiap hari kegiatanya hanya mengahadap laptop dan hand phone. Bagaimana mau beraktifitas keluar rumah, kalau ancaman virus begitu menakutkan. Apalagi kota Surabaya termasuk kota zona merah Covid 19. Namun dengan adanya PFH yang mengharuskannya melakukan olah fisik, menjadikan anaknya untuk mengeluarkan keringatnya walau hanya di sekitaran rumah. Momen program PFH tersebut juga sering dijadikan sebagai sarana untuk olah raga pagi bersama keluarganya.

Selama pembelajaran online Hanif memang sedikit terlihat tembem dan berlemak. Wajar sih wong tiap hari belajare mung ngadep laptop dan hape ae. apalagi status Surabaya masih merah menghitam. Dengan adanya PFH jadi ada aktifitas, lumayan untuk membantu dia agar bisa melakukan olah fisik bahkan momen tersebut kita jadikan olah raga bersama. Ujarnya. *Mujahid

Related Articles

Leave a Comment