Pandu Hidayatullah kembali diamanahi untuk turut memberikan pembekalan bagi kader dai Hidayatullah alumni STAI Luqman Al Hakim Surabaya, Rabu (23/09/2020).
Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) Surabaya kembali menyelenggarakan kegiatan pembekalan untuk kader da’i Hidayatullah. Kegiatan pembekalan tersebut berlangsung selama 3 hari, mulai hari selasa sampai kamis (22-24/09/20). Agenda rutin tahunan tersebut diikuti oleh 43 kader da’i dari alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) Surabaya angkatan XIX. Seluruh peserta pembekalan adalah para dai yang akan melaksanakan prosesi penugasan pada tanggal 26 September nanti. Mereka akan ditugaskan keseluruh penjuru negri, dari Sabang sampai Meraoke. Baik itu ditugaskan di kota metropolitan maupun di daerah pelosok perbatasan.
Satu pemandangan yang berbeda dari tahun sebelumnya yaitu pelaksanaan pembekalan kader da’i tahun ini di dilaksanakan secara online. Tentunya bukan tanpa alasan, itu semata mata demi kebaikan bersama agar penyebaran virus covid 19 tidak semakin meluas. Walaupun kegiatan pembekalan dilaksanakan secara online tetapi tidak menurunkan semangat para peserta pembekalan. Hal itu terlihat dari keaktifan dan antusias para peserta selama mengikuti kegiatan pembekalan dari awal sampai akhir.
Baca juga : Aplikasi Tarbiyah Ijtimaiyah Kader Sakoda Hidayatullah Jawa Timur
Dalam rangkaian jadwal kegiatan pembekalan yang dilaksankan menggunakan perangkat aplikasi zoom meeting tersebut, Gerakan Pandu Hidayatullah atau yang lebih familiar disebut dengan Pandu Hidayatullah diamanahi untuk turut memberikan materi. Dalam hal ini, Alim Puspianto selaku Komandan Pandu Hidayatullah Jawa Timur yang juga merupakan alumni STAIL turun langsung menjadi pematerinya.
Dalam penuturannya dia menyampaikan tentang pengenalan Pandu Hidayatullah dan kedudukan Pandu Hidayatullah sebagai lembaga perkaderan santri Hidayatullah mulai dari jenjang SD, SMP sampai SMA. Pandu Hidayatullah adalah wadah perkaderan bukan sekedar ekstra tambahan saja. karena melalui Pandu Hidayatullah inilah ruh dan nilai nilai perkaderan Hidayatullah ditransformasikan dan ditanamkan kepada peserta didik.
“Pandu Hidayatullah ini adalah wadah perkaderan santri Hidayatulah, mulai dari SD sampai SMA. Jangan sampai Pandu ini disamakan dengan kegiatan ekstra. Ingat Pandu ini adalah wadah perkaderan bukan ekstra tambahan. Dan melalui wadah Pandu inilah nilai nilai perkaderan Hidayatullah ditransformasikan dan ditanamkan kepada seluruh peserta didik ”. tuturnya
Alim menambahkan bahwa Pandu Hidayatullah tersebut merupakan program wajib bagi sekolah sekolah yang tergabung dalam jaringan Pendidikan Integral Berbasis Tauhid (PIBT) dibawah naungan lembaga Hidayatullah. Karena Pandu Hidayatullah adalah program wajib sebagai wadah perkaderan maka idealnya yang terlibat didalamnya adalah para kader Hidayatullah itu sendiri, khususnya alumni STAI Luqman Al Hakim Surabaya. Dia berharap kepada seluruh peserta pembekalan bahwa mereka harus siap dan mampu jika nantinya di tempat tugas diamanahi untuk terlibat di Pandu Hidayatullah. Jangan sampai alumni STAIL tidak bisa menjadi instruktur Pandu Hidayatullah yang merupakan wadah perkaderan santri Hidayatullah.
“Pandu ini adalah wadah perkaderan dan merupakan program wajib di seluruh sekolah yang bernaung dibawah Hidayatullah, mulai SD sampai SMA. Karena wadah perkaderan maka idealnya yang terlibat dalam prosesnya adalah seorang kader asli Hidayatulah khususnya alumni STAIL ini. kalian harus siap dan mampu untuk menjadi instruktur Pandu nantinya, jangan sampai tidak siap ya.?”. ujarnya
Apalagi perkembangan lembaga pendidikan milik Hidayatullah begitu cepat. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi kader Hidayatullah. Jangan sampai peserta didik yang menimba ilmu di lembaga pendidikan Hidayatullah mulai SD sampai SMA tidak tercelup nilai nilai ke-Hidayatullah-an. Pandu Hidayatullah menjadi sebuah jawaban atas kegelisahan para ust ust senior di Hidayatullah. Karena melalui 5 programnya, yaitu Tarbiyah Tsaqofiyah, Tarbiyah Ruhiyah, Tarbiyah jasadiyah, Tarbiyah ijtimaiyah dan Tarbiyah qiyadiyah, Pandu Hidayatullah optimis mampu melahirkan kader kader Hidayatullah yang memiliki 5 profil utama. Yaitu kader kader Hidayatullah yang memiliki aqidah lurus, berakhlaq qurani, giat dan semangat beribadah, senantiasa berdakwah kapanpun dan dimanapun serta selalu berkomitmen kepada jama’ah.
“Apalagi perkembangan lembaga pendidikan Hidayatullah sangat cepat sekali. Ini menjadi tantangan baru bagi kita, kader Hidayatullah. Jangan sampai mereka hanya sekedar menuntut ilmu saja. Semua siswa siswi mulai SD sampai SMA harus terwarnai dengan nilai nilai Hidayatullah. InsyaAllah melalui 5 programnya, Pandu Hidayatullah optimis bisa melahirkan kader kader yang hebat dengan 5 profil yang nanti akan dimilikinya”. Terang Dosen STAIL Surabaya ini.
Hal inilah yang menyebabkan materi Pandu menjadi sangat penting karena para peserta pembekalan adalah para kader kader pilihan yang akan “memproduk” kader kader selanjutnya yang lebih baik, khususnya lewat Pandu Hidayatullah. Dalam kalimat penutupnya Alim berpesan kepada para kader da’i agar menyiapkan diri dan mensikapi penugasan dengan bijak. Insya Allah dimanapun tempat tugasnya, itu adalah tempat terbaik yang telah Allah SWT pilihkan untuk kita semua. Allah disini sama dengan Allah disana, Allah di Surabaya sama dengan Allah di Timika dan tempat lainnya. *Sang Pejuang