MALANG (Hidayatullah.or.id) — Pandu Hidayatullah akan menggelar acara Jambore Nasional (Jamnas) ke-II di Bumi Perkemahan Coban Rondo, Malang, Jawa Timur pada 25-29 September 2019 mendatang.
Kegiatan ini akan dihadiri oleh sedikitnya 2.500 perwakilan yang lolos seleksi dari berbagai daerah seluruh Indonesia dari tingkat pendidikan dasar dan menengah, ada 440 pembina pendamping, 40 tamu undangan dan sebanyak 40 visitor.
“Peserta adalah anggota Pandu Hidayatullah pilihan dari cabang (sekolah) daerah dan wilayah. Peserta merupakan siswa atau santri sekolah di bawah naungan Pesantren Hidayatullah dan mendapatkan izin tertulis dari orang tua dan sekolah,” kata Ketua Departemen Dikdasmen DPP Hidayatullah Amun Rowie yang membawahi Pandu Hidayatullah, dalam keterangannya diterima media ini, Rabu (4/09/2019).
Amun menjelaskan, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan Undang Undang Pendidikan Nasional No. 20 Pasal 3 Tahun 2003, maka tidak mungkin hanya mengandalkan proses pendidikan formal yang berlangsung di bangku sekolah saja.
“Instrumen lain yang memiliki peran strategis untuk menjalankan fungsi itu adalah melalui gerakan Pandu Hidayatullah,” kata Amun dalam keterangan tertulisnya.
Gerakan Pandu Hidayatullah selaku penyelenggara pendidikan kepanduan, jelas Amun, mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
“Gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya.
Oleh karenanya, terang dia, gerakan kepanduan nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan itu. Jiwa ksatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lebih jauh Amun berharap, kepanduan Hidayatullah turut berperan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
“Kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan bangsa dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan bersama-sama orang dewasa berdasarkan kemitraan yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Dia menjelaskan. Gerakan Pandu Hidayatullah sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional dan dunia, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Gerakan Pandu Hidayatullah menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepanduan, dengan sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan melestarikan keutuhan agama, NKRI yang ber-Bhineka Tunggal Ika, kehidupan rakyat yang rukun dan damai serta lingkungan hidup di bumi nusantara.
Sementara itu, Ketua Panitia Jambore Nasional II Pandu Hidayatullah, Jumari, menambahkan, Jambore Nasional II Pandu Hidayatullah 2019 adalah kegiatan silaturrahim, kompetisi, dan rekreasi edukatif di alam terbuka dalam bentuk perkemahan Pandu Hidayatullah tingkat mutawashith dan muntahi.
“Perkemahan ini merupakan sarana pembinaan pandu yang menitik beratkan pada pengembangan diri peserta yang terdiri atas bidang mental, fisik, intelektual, spiritual dan sosial baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat,” kata Jumari.
Ada beragam kegiatan diagendakan yang akan digelar dalam helatan nasional ini, seperti kegiatan rotasi meliputi Pandu Challenge PBB dan Yelyel Pandu, sandi, pionering, lomba kemuslimatan untuk peserta wanita dan sejumlah rangkaian acara seru lainnya.
Ada juga kegiatan Pandu Edutrip melakukan kunjungan air terjun dan taman Coban Rondo, kegiatan tanam pohon serta juga mengundang TNI untuk mengisi materi utama tentang wawasan kebangsaan dan bela negara.
“Cita-cita besar hanya akan terwujud melalui langkah-langkah besar. Langkah langkah besar hanya bisa kita wujudkan jika kita berani memulainya dengan langkah kecil. Apa yang kami lakukan hanyalah setapak langkah, semoga langkah yang setapak ini berarti bagi langkah selanjutnya,” pungkas Jumari seraya meminta doa agar kegiatan edukatif ini berjalan sukses dan lancar. (ybh/hio)