Era globalisasi menyajikan kemajuan teknologi yang mampu mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Individualisme, materialism dan degradasi moral menjadi satu paket tak terpisahkan dari dampak kemajuan yang ada. Dunia pendidikanpun tidak lepas dari efek pengaruhnya. Suatu realita dimana kedua orang tua sibuk berkerja sehingga kehidupan anak anaknya tidak terkontrol. Cara berpikir, sikap dan adabnya lebih dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan dan media dengan sisi negatifnya.
Tidak heran jika banyak anak yang berani membantah dan melawan orang tuanya, berani menantang guru, menjadi pecandu narkoba, hobi tawuran dan kenakalan kenakalan lainnya. Melihat kenyataan diatas, Pendidikan Integral Luqman Al Hakim melalui Pandu Hidayatullah hadir memberi solusi yang solutif dengan 5 program utama untuk melahirkan generasi yang bertaqwa, mandiri, beradab dan berakhlaq mulia.
1. Program Tarbiyah Tsaqofiyah
Tarbiyah Tsaqofiyah yaitu suatu program pembinaan yang focus membekali peserta didik dengan wawasan dan pemahaman keilmuan yang islami. Penekanan dalam progam ini yaitu pemahaman aqidah yang benar dan kokoh sebagaimana manhaj salafus shalih, memahami konsep ilmu dalam Islam, serta membekali peserta didik agar memiliki sikap santun, berlemah lembut kepada sesama muslim dan tegas kepada non muslim. Adapun bentuk pembinaaannya berupa halaqoh kajian baik di kelas maupun di masjid.
2. Program Tarbiyah Ruhiyah.
Program ini merupakan pembinaan yang diberikan kepada siswa dalam aspek ruhaniyah meliputi pendampingan dan control ibadah siswa baik yang wajib maupun yang sunah. Seperti shalat fardu, sholat lail, baca qur’an, dzikir dan lain sebagainya. Tujuan dari tarbiyah ruhiyah ini adalah agar siswa memiliki iman yang kuat.
Tarbiyah Jasadiyah Pandu Hidayatullah
3. Program Tarbiyah Jasadiyah.
Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjadi mukmin yang kuat sebagaimana sabdanya “ Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah”(HR. Muslim). Tarbiyah jasadiyah ini adalah sebagai wadah aktualisasi atau penyaluran potensi besar yang dimiliki oleh para peserta didik. Kita tahu bahwa potensi yang ada di siswa harus tersalurkan tepat pada tempatnya. Bila tidak pasti akan tersalurkan melalui media lain yang bisa jadi itu dilarang secara agama. Bentuk kegiatan tarbiayah jasadiyah ini meliputi, seni bela diri, senam, PBB, mendaki, dan lain sebagainya.
4. Program Tarbiyah Ijtimaiyah
Tarbiyah Ijtimaiyah yakni menumbuhkan kesadaran para santri bahwa kita adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan bantuan orang lain. Karenanya melalui program ini santri dilatih untuk peka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Memiliki jiwa kepedulian dan solidaritas yang kuat kepada sesama. Beberapa kegiatan yang dilakukan misalnya kegiatan bakti sosial, penggalangan dana untuk korban bencana, donor darah serta kegiatan sosial lainnya.
5. Program Tarbiyah Qiyadiyah.
Program ini membimbing dan mengasah semangat “sami’na wa atho’na” serta siap memimpin dan siap dipimpin. Dalam hal ini, siswa dididik dari segi leadershipnya. Sehingga dengan memiliki kecakapan leadership, mereka akan mampu menjadi pribadi yang bijak dalam memimpin dan bisa menjadi uswah bagi para anggotanya. Sebagai aplikasinya organisasi santri atau siswa bisa dipakai sebagai sarana untuk melatih jiwa kepemimpinan siswa.
Oleh: Alim Puspianto, M.Kom.I (Komandan Pandu Hidayatullah Jawa Timur)
