Satuan Komunitas (SAKO) Pramuka Hidayatullah Jawa Timur laksanakan Musyawarah Daerah (MUSDA) ke 1 di SD Luqman Al-Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Jl Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya. (28/9/24)
Setelah terlaksananya Musyawarah Nasional 1 SAKONAS Hidayatullah pada 4 Juli 2024 lalu, kini giliran SAKODA Hidayatullah Jawa Timur yang melaksanakan MUSDA pertamanya secara hybrid. Diikuti oleh seluruh perwakilan sekolah, ma’had dan madrasah di bawah naungan Pendidikan Islam Berbasis Tauhid (PIBT) Hidayatullah Jawa Timur, helatan MUSDA berlangsung lancar dan khikmat.
Alim Puspianto, M.Kom.I selaku ketua PINSAKODA Pramuka Hidayatullah Jawa Timur periode 2019-2024 dalam sambutannya mengungkapkan pelaksanaan MUSDA kali ini merupakan bentuk keseriusan dalam proses regenerasi organisasi. Ia juga menyampaikan pesan untuk kepengurusan kedepan bahwa focus utama SAKO Pramuka Hidayatullah Jawa Timur adalah dikukuhkannya SAKODA oleh KWARDA Jawa Timur. Tentunya diawali dengan pembentukan SAKOCAB di 5 kota/ kabupaten.
“Alhamdulillah gemuruh mesin organisasi kita rasakan bersama, hari ini kita melaksanakan MUSDA untuk yang pertama setelah SAKO diresmikan pada 2021 lalu. Ini menunjukkan keseriusan organisasi dalam proses regenerasi. Masih ada PR untuk pengurusan kedepan yaitu pengukuhan SAKODA oleh KWARDA Jatim. Tentunya diawali dengan pembentukan SAKOCAB di 5 kota/ kabupaten. Kami berharap pengurus SAKODA terpilih untuk mampu mewujudkan hal tersebut”. Ungkapnya.
Sejalan dengan hal tersebut Adi Purwanto, M.Pd Ketua Majelis Pembina Daerah (MABIDA) SAKO Pramuka Hidayatullah Jawa Timur menegaskan keseriusannya dalam mendampingi dan mengantarkan SAKO Pramuka Hidayatullah Jawa Timur untuk segera mendapatkan SK dari Kwarda.
“Perjuangan SAKODA Hidayatullah Jawa Timur untuk segera disahkan oleh Kwarda ini sangat luar biasa. Kami akan terus berusaha keras dalam mendampinginya sampai tercapainya hal tersebut”. Tegasnya.
Sementara itu Ketua PINSAKONAS Pramuka Hidayatullah, Syarif Daryono, S.Pd menyampaikan semoga MUSDA SAKO Pramuka Hidayatullah Jawa Timur bisa berjalan dengan tertib, damai dan membahagiakan. Ia juga menyampaikan ucapan terimaksihnya atas support tim SAKODA Pramuka Hidayatullah Jawa Timur yang sudah menjadi tuan rumah JAMNAS I dan JAMNAS II. Pria murah senyum tersebut juga mengingatkan agenda besar SAKODA yaitu memperjuangkan pengukuhan SAKODA Pramuka Hidayatullah Jawa Timur. Sehingga setelah kepengurusan baru terbentuk untuk segera bersilaturahim ke KWARDA Jatim agar mendapatkan arahan dan tindak lanjut.
“Kita berharap pelaksanaan MUSDA berlangsung tertib, damai dan tentram serta membahagiakan. Terimaksih kami sampaikan kepada pengurus SAKODA Jatim yang sudah menyukseskan dan menjadi tuan rumah JAMNAS I dan II. Kedepan, selain menurunkan program SAKONAS, focus kepengurusan SAKODA Jatim yaitu pengukuhan oleh KWARDA. Momen MUSDA ini menjadi momen yg baik untuk silaturrahim ke Kwarda, setelah terpilih dan disahkan di internal segera melapor ke KWARDA supaya ada arahan dan tindak lanjut”. Ujarnya
Terakhir, Syarif menegaskan meski nampak sederhana, namun amanah yang diemban oleh SAKO ini sangatlah besar. Karena melalui SAKO inilah para kader muda calon pemimpin bangsa di proses dan dipersiapkan. Sehingga dibutuhkan sinergi antara pengurus SAKODA, sekolah, ma’had dan, madrasah yang ada dibawah naungan Pendidikan Berbasis Tauhid (PIBT) Hidayatullah Jawa Timur.
“Kita mungkin terlihat biasa dan sederhana, tapi yang kita lakukan ini adalah amanah besar, kaderisasi santri yang akan jadi pengurus inti, dai-dai Hidayatullah berawal dari jenjang dasar, maka ini sangat berat. sebagaimana kata ketua Umum Hidayatullah Pusat saat Jambore Nasional 2019 “tahun 2045 saat Indonesia telah mencapai Indonesia emas, akan lahir pemimpin di Indonesia ini dan pemimpin itu tertitip perkaderannya di SAKO dan Pandu Hidayatullah”. Dengan semangat tersebut tentu perlu perhatian bersama. Khususnya di SAKO ini kawah candradimukanya adalah masing-masing kampus atau gudep tiap unit, karena disitu proses perkaderan dijalankan. SAKODA hanya mengarahkan, mendampingi, mengontrol dan mengevaluasi, maka dengan sinergi antara pengurus dan sekolah program SAKO bisa terlaksana dengan baik”. Tuturnya. (Sang Pejuang)