The Great Leader, Dilahirkan Ataukah Dipersiapkan?

by admin

Seorang pemimpin adalah “penguasa”, akan tetapi menjadi seorang pemimpin tidak sekedar berbicara tentang intruksi atau komando semata. Idealnya seorang leader adalah orang yang cerdas, kehadirannya menjadi problem solver atas permasalahan yang sedang dihadapi lembaga. Ia juga merupakan pribadi yang kuat dan bijaksana. Keberadaanya mampu memberikan rasa aman, nyaman dan tentram bagi seluruh anggotanya. Seorang leader juga merupakan orang yang karismatik, sehingga eksistensinya mampu memberikan pengaruh dan menjadi pemantik semangat juang bagi seluruh anak buahnya.

The Great Leader Dilahirkan ataukah Dipersiapkan

The Great Leader Dilahirkan ataukah Dipersiapkan

Lebih dari itu seorang pemimpin hebat tidak berorientasi untuk menciptakan follower yang buta. Akan tetapi ia mampu memproduk pemimpin pemimpin baru di masa depan. Dari situ kita bisa melihat bahwa sungguh komplek karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang leader. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa seorang leader pasti adalah orang orang pilihan dengan kemampuan diatas rata rata manusia normal lainnya. Pertanyaannya adalah apakah untuk menjadi great leader itu cukup hanya dengan bakat bawaan sejak lahir atau ada proses pembentukannya.

Antara Dilahirkan dan Dipersiapkan

Tidak sepenuhnya salah memang jika ada yang mengatakan bahwa “pemimpin itu dilahirkan tidak dibentuk”. Pendapat ini merujuk pada teori genetis dan realitanya memang ada. Kita saksikan ada seseorang yang menjadi pemimpin hanya karena faktor keturunan atau memang dilahirkan dengan bakat kepemimpinan yang sudah melekat di dirinya. Teori genetis ini ada benarnya juga karena bakat seseorang itu memang sudah dibawa sejak lahir. Tentu bukan hanya bakat leadership saja, tetapi bakat lain juga menyertainya.

Faktor bawaan lahir ini disebut sebagai  faktor dasar atau potensi dasar yang masing masing orang berbeda antara satu dan lainnya. Jika seseorang memang ditakdirkan untuk menjadi sang pemimpin maka bagaimanapun situasi dan kondisinya ia akan tetap jadi seorang pemimpin. Contoh realnya adalah putra mahkota yang mewarisi tahta kerajaan dari ayahandanya, atau orang orang yang memang punya bakat kepemimpinan sejak lahir.

Ada juga yang berpegang pada teori sosial yang mengatakan bahwa “pemimpin adalah orang yang dibentuk dan bukan dilahirkan”. Maksudnya adalah pemimpin itu harus disiapkan dan dibentuk, tidak dilahirkan dan dibiarkan berkembang dengan sendirinya. Teori ini seakan berlawanan dengan teori genetik karena dalam teori sosial ini setiap individu dipandang memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Faktor lingkunganlah yang akan turut mewarnai dan membentuk bakat kepemimpinan tersebut. Semua tergantung pada orangnya, apakah potensi tersebut akan diasah atau dibiarkan begitu saja. dari situ kita bisa melihat bahwa setiap individu bisa dididik, dibina dan dilatih untuk menjadi seorang pemimpin.

Selanjutnya ada yang berkeyakinan dengan teori ekologi, mereka berpandangan bahwa “seseorang akan suskes menjadi great leader bila sejak lahir dia telah memiliki bakat kepemimpinan, kemudian bakat tersebut ditumbuh kembangkan melalui pelatihan, pendidikan dan pengalaman di lingkungan atau ekologinya. Inti dari teori ini adalah perpaduan antara faktor bakat bawaan dan faktor kondisi lingkungan sosial yang mendukungnya. Baik dikondiskan dalam bentuk pelatihan, pendidikan, maupun dengan jalan belajar langsung dengan cara ikut menyertai proses kepemimpinan yang dijalankan oleh seseorang.

The Great Leader

Dari ketiga teori diatas kita bisa temui “kebenaran” dengan bukti bukti realita yang menyertainya. Baik itu realita dari teori genetik, teori sosial maupun relaita dari teori ekologi. Memang semua ada benarnya karena kita bisa saksikan bersama dalam kehidupan ini. Baik teori genetik, teori sosial maupun teori ekologi semua bisa “menghasilkan” seorang pemimpin. Namun untuk melahirkan seorang great leader yang tidak sekedar bisa memimpin maka sudah menjadi syarat mutlak adanya sebuah proses pembentukan dan pengkondisian yang serius.

Tidak mungkin seorang great leader lahir dari kondisi yang biasa biasa saja. Pasti ada sebuah proses luar biasa yang telah dilaluinya. Berbagai kegagalan dan penderitaan pasti telah ikut mewarnai perjalanan karirnya. Pengorbanan besar juga telah ia keluarkan sebagai harga yang harus dibayar untuk kesuksesannya. Seorang great leader tidak sekedar good leader tapi ia adalah pemimpin yang mampu menjiwai amanah kepemimpinannya. Ia tidak dilahirkan dengan begitu saja tapi juga dipersiapkan dan dibentuk sedemikian rupa.

Ada pepatah yang mengatakan “laut yang tenang tidak akan melahirkan seorang pelaut yang handal”. Korelasinya adalah seorang pemimpin yang tangguh dan hebat tidak mungkin bisa lahir dari kondisi yang biasa biasa saja. Seorang great leader pasti telah teruji dengan berbagai kondisi yang menyerang kapal kepemimpinannya. Pemimpin yang hebat adalah mereka yang mampu bertahan dari terjangan badai konflik dan kondisi krisis. Kemudian ia mampu mengantarkan organisasinya meraih kesuksesan.

Satu modal besar bagi putra mahkota yang dilahirkan dengan bakat kepemimpinan yang melekat di dirinya. Namun perlu kita catat bahwa selain dilahirkan dengan bakat kepemimpinan dan garis keturunan darah biru, disitu juga wajib ada proses pengkondisan dan pendidikan yang menyertainya. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan proses pengkondisian dan pendidikan yang sangat keras dan lengkap. Mulai dari teori sampai pada praktek uji coba kepemimpinan. Sehingga kelak jika waktunya telah tiba si putra mahkota benar benar siap untuk memegang tongkat komando kepemimpinan.

Dari pemaparan di atas kita bisa simpulkan bahwa beruntunglah bagi mereka yang sejak lahir sudah punya bakat kepemimpinan. Atau bagi mereka yang memang ditakdirkan lahir sebagai putra mahkota. Tapi bagi kita yang tidak punya bakat bawaan dan tidak dilahirkan dari keturunan seorang raja, maka jangan berkecil hati. Tetap optimislah, walaupun kita bukan dari golongan mereka tapi kita masih bisa berproses dengan semangat belajar dan berlatih untuk menjadi seorang great leader.

Oleh: Alim Puspianto, Komandan Sakoda “Pandu” Hidayatullah Wilayah Jawa Timur

Related Articles

Leave a Comment