Tak berlebihan memang jika ada yang mengatakan bahwa kondisi umat Islam di Indonesia pada saat ini tidak lebih seperti buih di tengah lautan. Jumlahnya banyak akan tetapi terombang ambing, lemah tak berdaya. Padahal umat Islam menjadi penduduk mayoritas, bahkan negara kita merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Akan tetapi faktanya sering kita saksikan bahwa umat Islam selalu terpojokan dan terdzolimi. Intinya adalah kekuatan dan kemulian Islam belum sepenuhnya kita miliki.
Masih segar diingatan kita ketika beberapa situs Islam diblokir, sementara situs situs penebar kemaksiatan semakin berkibar. Pembawa bendera tauhid ditangkap sementara yang jelas-jelas mengenakan logo PKI dianggap sebagai trend masa kini. Bahkan kita juga melihat bahwa nilai nilai keislaman sudah mulai luntur di kehidupan sosial kemasyaraktan penduduk negri ini.
Baca lainnya : Urgensi Seorang Kader
Realita tersebut semakin menguatkan bahwa kebangkitan umat Islam harus segera diupayakan. Umat Islam sangat menanti kapan kebangkitan itu akan terjadi, kapan izzah Islam akan berkibar dan tegak kembali. Bahkan semua kalangan berlomba mempersiapkan diri dalam rangka menyongsong kebangkitan Islam di negri ini. Mereka menyiapkan dan mengkader para generasi muda terbaiknya. Harapannya dari generasi pilihan tersebut akan mampu melahirkan pemimpin yang kuat, cerdas, pemberani dan bijaksana semisal Muhammad Al Fatih.
Dari sekian banyak kriteria dan karakter generasi pilihan yang kita temukan diberbagai leteratur setidaknya ada lima karakter dasar generasi pilihan. Lebih kusus generasi pilihan dan harapan umat itu bernama Generasi 554 yaitu sebuah genersi yang telah dijanjikan Allah SWT melalui firman-Nya dalam surat Al Maidah ayat 54. “Hai orang orang beriman barang siapa diantara kamu murtad dari agama-Nya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang orang kafir. Mereka bejihad di jalan Allah, dan mereka tidak takut terhadap celaan orang orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah maha luas lagi maha mengetahui”
Lima Karakter Generasi Pilihan
Setidaknya ada lima karakter dasar yang harus dimiliki oleh generasi pilihan tersebut. Pertama adalah Shohihul Aqidah (beraqidah yang lurus). Generasi 554 memiliki sebuah pemahaman yang lurus, benar serta kokoh sebagaimana manhaj salafus sholih. Termasuk didalamnya juga harus memiliki sikap wala dan bara’, yaitu sikap loyalitas penuh dan mencintai terhadap sesama muslim serta membenci orang orang kafir. Lurusnya aqidah juga akan mampu menjadikan seseorang siap dan suka rela untuk berjihad memperjuangkan agama Allah. Militansinya juga tidak diragukan lagi, mereka sudah kebal akan celaan dan makian dari orang orang yang mau menghancurkan Islam.
Karakter yang kedua adalah Mutakholiqun bil Qur’an (Berakhlaq Qur’an). Generasi 554 akan senantiasa menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dan visi hidupnya “the way of life”. Cara pandang dan prilaku merekapun sesuai dengan tuntunan Al Qur’an. Segala sesuatu yang mereka lakukan senantiasa dikembalikan kepada Al Qur’an. Sehingga bila Al Qur’an menyuruh sesuatu mereka akan melakukannya begitu juga bila Al Qur’an melarang suatu perkara maka merekapun akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjauhinya.
Karakter yang ketiga yang harus dimiliki oleh generasi 554 adalah Mujiddun fil ibadah (bersunggung-sungguh dalam beribadah). Generasi 554 akan selalu semangat dan tekun dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT. Baik ibadah yang sifatnya wajib maupun yang sunah. Karena sejatinya diciptakannya jin dan manusia itu hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Setiap saat dan setiap waktu mereka selalu berdzikir dan ingat kepada Allah SWT. Mereka hanya takut kepada Allah SWT dan senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT.
Baca lainnya : Godaan Kepemimpinan
Karakter yang keempat adalah Da’in ilallah (berdakwah dijalan Allah). Mampu dan aktif berdakwah dimasyarakat juga merupakan karakter yang melekat pada Generasi 554. mereka tidak hanya mampu menata dan mengendalikan dirinya sendiri, akan tetapi generasi pilihan ini akan mampu memberikan kontribusi real di masyarakat. Generasi ini akan mampu memberikan solusi yang solutif di tegah-tengah kegalauan umat. Mereka juga tidak hanya pandai berdakwah bil lisan tetapi mereka langsung turun ke gelanggang untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar.
Karakter kelima adalah Multazimun bil Jama’ah (berkomitmen terhadap jama’ah). seorang yang menyandang generasi pilihan adalah mereka yang memiliki komitmen kuat kepada jama’ah serta memiliki kesadaran untuk menegakkan Islam secara kaffah yang mampu memberikan rahmat kepada seluruh alam. Mereka juga senantiasa memegang teguh imamah jama’ah. Loyalitas mereka terhadap Islam tidak diragukan lagi. Bila seruan itu tiba menghampirinya, maka mereka akan mengatakan dengan lantang Sami’na wa atho’na . (Sang Pejuang)