Tidak Sekedar Dihitung, Tapi Diperhitungkan

by admin

“Tidak sekedar dihitung, tapi diperhitungkan”, pesan tersebut selalu terngiang di kepalaku, sebuah pesan sarat makna dari Ust. Syakir Syafi’i (Mudir Ma’had Hidayatullah Yogyakarta) ketika bertemu beliau dan mengobrol di serambi masjid markazul Islam Ma’had Hidayatullah Yogyakarta.

Ini tentang visi besar lembaga yang menjadi motivasi untuk terus bergerak, karena visi dan misi pondok itu harus diperjuangkan, dibela dan dijaga, bahkan nyawapun akan dipertaruhkan. Visi dan misi adalah arah tujuan yang harus diraih untuk mewujudkan idealisme dan cita-cita, harus menjiwai dan menjadi ruh semangat perjuangan. Bukan sekedar “pemanis” dinding belaka, terpampang namun hampa tak terasa.

Dari awal kami di Pondok Roja selalu saling mengingatkan untuk merawat semangat perjuangan, karena jalan perjuangan masihlah panjang, melewati berbagai rintangan, cobaan dan fitnah kehidupan yang melenakan.
Sungguh merintis sebuah lembaga pendidikan pondok pesantren itu sangatlah berat, bercucuran keringat bahkan sampai “berdarah-darah”, segala daya upaya dikerahkan.

Namun tantangan yang terberat adalah disaat pondok sudah membesar, eksis menjadi lembaga pendidikan yang diperhitungkan, menjulang tinggi berkibar ditengah masyarakat. Berbagai fitnah kehidupan akan berhembus dari segala penjuru, ada yang sepoi-sepoi nan melenakan ada juga yang kencang bak tornado dahsyat memporak-porandakan, hanya pohon yang akarnya menghujam dengan batang kokoh yang akan kuat bertahan.

Visi dan misi itu adalah mimpi, mimpi yang harus di wujudkan, goal yang harus di raih dengan segenap jiwa. Bermain bola harus ada strategi, bukan asal menggiring bola rame-rame kesana kemari tidak tahu goal yang harus di eksekusi, capek bercucuran keringat waktu habis terbuang begitu saja, sadar tidak sadar begitulah kebanyakan pengelolaan lembaga selama ini. Mainkanlah strategi, pasang pemain handal di semua lini, kontrol bola, oper kanan kiri, berikanlah umpan strategis ke rekan team agar di eksekusi menjadi goal kesuksesan lembaga.

Visi dan misi harus terus dirawat, di “pelototi” setiap saat. Jangan hiraukan omongan orang, jangankan bangun, tidurpun tetap akan menjadi gunjingan. Jangan silau dengan hijaunya rumput tetangga, percaya diri, Istiqomahlah dan luruskan niat karena pada saatnya nanti akan menjadi lembaga yang diperhitungkan, insyaallah.

Ahmad Hamim, Kadiv. Diklat markas pusat Pandu Hidayatullah

Related Articles

Leave a Comment