Effective Leadership, 7 Kriteria Pemimpin Efektif

by admin
Effective Leadership

Effective Leadership

Menjadi seorang pemimpin sudah pasti dituntut untuk mampu menggerakkan dan mengarahkan organisasi atau lembaga yang dipimpinnya menuju kesuksesan. Tentunya ini bukan persoalan yang mudah, diperlukan kemampuan dan stretegi khusus untuk merealisasikannya. Setiap pemimpin pasti akan berpikir bagaimana organisasinya bisa melakukan percepatan dalam segala hal. Jangan sampai organisasinya hanya jalan ditempat atau malah mengalami kemunduran. Dari situlah kenapa seorang pemimpin harus mampu menjalankan kepemimpinannya dengan efektif.

Kepemimpinan efektif yang dimaksud tidak lain adalah sebuah kepemimpinan yang mampu memanfaatkan berbagai potensi yang ada disekelilingnya serta bisa melibatkan dan merangkul semua anggotanya. Hal itu dilakukan semata mata untuk mewujudkan cita cita bersama. Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki kecakapan  secara teknis sesuai bidangnya. Ia juga diharuskan profesional secara managerial dalam menjalankan kepemimpinannya.

Lalu seperti apa kriteria seorang pemimpin efektif tersebut. Berikut adalah beberapa diantaranya.

  1. Memiliki tujuan yang jelas

Menetapkan  tujuan yang jelas merupakan kunci sebuah kesuksesan. Karena bagaimana mungkin kita bisa sukses sementara arah tujuan dari pekerjaan yang kita lakukan masih belum jelas. Bisa dikatakan bahwa menetapkan tujuan ini merupakan langkah awal dalam membangun kepemimpinan yang efektif.

Perlu diingat bahwa di dalam menentukan tujuan juga harus diikuti dengan cara untuk mencapainya. Hal penting lainnya adalah harus melibatkan anggota dalam menentukan semuanya. Karena memasukkan mereka dalam proses merancang tujuan akan dapat meningkatkan keterlibatan kedepannya. Pemimpin yang efektif akan senantiasa terbuka menerima ide dan masukan selama itu untuk kebaikan bersama. Dengan masukan dan ide dari anggotanya maka mereka akan merasa memiliki dan nantinya akan mencurahkan potensi terbaiknya.

Tujuan yang sudah ditetapkan nantinya akan sangat membantu seluruh anggota dalam memahami hasil akhir dari apa yang sedang diupayakan. Ketika tujuan ditetapkan dengan jelas, setiap orang dapat mengidentifikasi dan mengukur pencapaian kerja yang ada. Apakah mereka sudah mendekati tujuan atau malah melenceng dari tujuan tersebut.

Effective Leadership Motivator dan Inspirator

Effective Leadership Motivator dan Inspirator

  1. Memberikan motivasi dan menginspirasi

Bertindak sebagai pematik semangat team adalah bagian terpenting dari seorang pemimpin efektif. Menjadi wajar jika setiap pemimpin harus punya investasi terkait hal ini. Maksudnya adalah kita harus meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk belajar lebih dalam lagi tentang bagaimana cara memotivasi team. Baik itu lewat membaca buku, menonton video video motivasi atau belajar langsung dari para motivator.

Memberi motivasi ini tidak melulu tentang kata kata semata, namun ada kalanya harus diaplikasikan melalui realita yang nyata. Maksudnya adalah didalam memberikan motivasi atau semangat kepada para anggota bisa juga diwujudkan dengan memberikan kepercayaan amanah tugas baru. Hal itu agar anggota yang diberi tugas baru tersebut bisa tertantang dan kemudian lebih semangat dalam berkerja dan berkarya.

Tentunya seorang peminpin yang efektif juga harus sudah selesai dengan dirinya sendiri. Ia harus mampu memberikan contoh bagaimana seharusnya bekerja dengan baik. Lebih dari itu adalah ia harus mampu menjadi inspirasi bagi seluruh anggotanya. Yaitu dengan performance dan karya karya nyata yang telah ditorehkannya.

  1. Membersamai tidak hanya memberi instruksi

Seorang pemimpin yang efektif tahu bagaimana caranya mengajak dan mengarahkan anggotanya. Ia tidak hanya memberikan instruksi semata tapi ia akan membersamai anggotanya. Ia tidak hanya memberi tahu tapi ia juga ulet dan selalu siap berada dibarisan terdepan dalam penyelesaian permasalahan.

Dari situ bisa dipastikan bahwa seorang pemimpin yang efektif pasti mampu membangun kolaborasi dan kerjasama team yang hebat. Karena ia selalu hadir disetiap proses yang ada dalam kapal kepemimpinannya. Ia akan tahu betul permasalahan yang sedang dialami oleh anggotanya. Sehingga dengan bekal tersebut iapun akan memberikan kebijakan yang terbaik demi kemaslahatan bersama.

Disinilah bedanya antara seorang bos dan seorang leader. Seorang bos cenderung selalu memberikan instruksi saja. Ia akan memberikan perintah kemudian membiarkan atau bahkan meninggalkannya. Sangat berbeda jauh dengan seorang leader, apalagi leader yang efektif. Ia tidak hanya memberikan instruksi tapi dengan senang hati selalu membersamai.

  1. Membangun komunikasi yang terbuka

Salah satu aspek terpenting dari kepemimpinan yang efektif adalah menciptakan jalur komunikasi terbuka dengan seluruh anggota. Tentunya komunikasi yang dibangun penuh dengan etika yang berlandaskan cinta dan kejujuran. Sehingga bangunan komunikasi bisa berjalan dengan elegan dan mampu menciptakan keharmonisan bagi seluruh anggota.

Baca Juga : 4 Tahap Kepemimpinan

Pemimpin yang efektif selalu dapat menyesuaikan gaya komunikasinya agar sesuai dengan setiap situasi. Apakah komunikasi yang dilakukan  masuk dalam ranah formal atau non formal. Apakah komunikasi tersebut melibatkan banyak orang atau sifatnya privasi. Sehingga seorang pemimpin yang efektif harus benar benar menguasai tentang cara berkomunikasi yang baik dan benar. Dengan menampilkan keterampilan komunikasi jujur dan transparan, hal itu dapat membangun kepercayaan semua anggota team.

Effective Leadership Terbuka dan Percaya

Effective Leadership Terbuka dan Percaya

  1. Memahami dan memberdayakan

Memimpin sekelompok orang membutuhkan rasa saling percaya dan saling pengertian antara pemimpin dan seluruh anggotanya. Untuk mewujudkan tersebut, para pemimpin harus belajar untuk memahami lebih dalam dari masing masing anak buahnya. Bahkan tidak hanya masalah masalah “kantor” saja, pada kasus dan kondisi terntentu seorang pemimpin harus masuk ke ranah privasi untuk bisa memetakan kondisi dan potensi anggotanya.

Hal hal privasi yang dimaksud meliputi kepribadian, minat, kekuatan, kelemahan, hobi, kondisi keluarga dan hal penting lainnya. Dengan kita mengetahui itu semua diharapkan dapat kita jadikan sebagai landasan untuk kita bisa memposisikannya. Selain itu dengan kita juga bisa tahu tentang tujuan dan motivasi mereka dalam bergabung dengan kepemimpinan kita.

Disisi lain membangun hubungan pribadi yang nyata dengan anggota team kita sangat penting untuk mengembangkan kepercayaan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk membangun budaya akuntabilitas dan kinerja yang profesional. Dengan budaya tersebut, harapannya semua anggota bisa maksimal dalam berkerja. Sehingga tujuan dan target lembaga atau organisasi bisa tercapai.

Seorang pemimpin juga harus memberdayakan anggota secara maksimal. Sehingga potensi mereka benar benar bisa termaksimalkan untuk mendukung tercapainya target yang telah ditentukan. Seorang pemimpin efektif juga harus memberikan tantangan sesuai dengan kapasitas masing masing anggotanya.

  1. Terbuka atas ide-ide baru

Pemimpin yang efektif selalu  berusaha memahami dan menerima bahwa perubahan selalu ada di hadapannya. Konsistensi yang menjadi “pakem” perlu dipertahankan, namun tidak kemudian menutup rapat inovasi perubahan. Seorang pemimpin idealnya selalu terbuka atas ide-ide baru yang kreatif dan alternatif yang solutif.

Ketika terbuka dengan masukan dan pemikiran-pemikiran dari orang di sekitar kita maka itu adalah bagian dari upaya untuk memaksimalkan potensi yang ada. Apalagi kita sekarang hidup di zaman modern dengan generasi milenialnya. Dimana generasi milenial tersebut sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka mempunyai pola pikir dan cara hidup yang unik yang merupakan hasil dari pengaruh perkembangan kemajuan zaman. Maka  sebagai seorang pemimpin kita harus mampu merangkul dan menjadikan mereka sebagai support untuk meraih kesuksesan.

  1. Evaluasi kepemimpinan

Sebagai seorang pemimpin sudah selayaknya mengevaluasi cara dan gaya kepemimpinnannya. Apakah kepemimpinannya sudah sesuai dengan yang diharapkan organisasi atau hanya berorientasi pada kepentingan pribadi. Dalam rangka menghadirkan kepemimpinan yang efektif maka seorang pemimpin diharapkan meminta masukan atau tanggapan dari anggotanya. Apakah mereka merasa nyaman dengan kepemimpinanya atau malah sebaliknya.

Dengan evaluasi yang dilakukan secara berkala – baik itu dengan evalusi sendiri maupun dengan melibatkan anggota – maka hal ini akan menjadikan efektifitas kepimimpinan semakin kuat. Karena kita akan menemukan area-area mana saja yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Dengan evalusi tersebut kita juga akan tahu kekurangan kekurangan kita dalam menjalankan roda kepemimpinan. Sehingga dengan itu, kita akan bisa memperbaiki setiap kesalahan dan meningkatkan performa kepemimpinan ke arah yang lebih baik lagi.

Oleh : Ust. Alim Puspianto, M.Kom – Komandan Sakoda Pramuka Hidayatullah Jawa Timur & Dosen Dakwah STAI Luqman Al Hakim Surabaya

Related Articles

Leave a Comment