4 Tahapan Proses Pengkaderan, People Development

by admin

Pemimpin yang hebat adalah seorang pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Bahkan akan lebih hebat lagi jika kemampuan pemimpin yang dilahirkan tersebut mampu melebihi kemampuannya. Selain sebagai bentuk regenerasi pasti ada rasa bangga yang menyelimuti jiwa seorang pemimpin jika mampu melakukan hal tersebut.

Tahapan Proses Pengkaderan

Tahapan Proses Pengkaderan

Nah, di dalam menjalankan roda kepemimpinannya, seorang pemimpin dituntut untuk mampu memetakan dan memaksimalkan potensi teamnya. Lebih khusus lagi dalam proses melahirkan pemimpin baru, tugas paling utama seorang pemimpin adalah memastikan teamnya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.

Mulai dari tahap pendampingan sampai pada tahap pendelegasian harus benar benar terkondisikan sedemikian rupa. Mulai dari jalan sendiri sampai pada mengujicobanya menjadi pemimpin dalam moment dan tugas tertentu harus terencanakan dengan teliti. Sehingga masing masing anggota team kita benar benar bisa menjadi pribadi yang mandiri dan siap diterjunkan menjadi pemimpin pemimpin baru di masa depan.

Tahapan proses pengkaderan

Secara singkat mari kita bahas 4 tahapan proses dalam mendidik dan mengkondisikan anggota team agar kelak bisa menjadi pemimpin di masa depan.

  1. I do it, You are with me

Tahapan awal yang harus kita lakukan dalam mendidik dan mengkader anggota team yaitu dengan memberikan contoh yang baik kepada mereka. kita melakukan dan mereka memperhatikan. Bahasa lainnya adalah lead by example yaitu memimpin dengan memberikan percontohan terlebih dahulu. Tentunya ketika kita mau memberikan contoh kepada anggota team maka idealnya kita harus ahli terlebih dahulu. Akan menjadi lucu jika kita menyuruh anak buah sementara kita sendiri tidak tahu dengan pasti apa yang kita perintahkan.

Selama memberikan contoh pastikan anak buah kita mengikuti dan memperhatikannya dengan seksama. Sehingga nantinya sewaktu disuruh mengerjakan, mereka tidak kebingunan lagi seperti anak ayam kehilangan induknya.

Contoh kasus adalah ketika seorang instruktur sedang mengajari muridnya menyetir mobil. Langkah awal yang ia harus lakukan adalah memberikan contoh yang benar sesuai dengan standar aturan berkendara. Jangan sampai dipertemuan pertama pelatihan, peserta didik langsung diberi tugas tanpa ada contohnya. Dalam kasus pelatihan berkendara kemungkinan besar pasti akan terjadi kecelakaan.

  1. You do it, I’m with you

Setelah tahap memberikan contoh selesai, kini giliran bawahan kita yang melakukannya sendiri. Tugas kita adalah menjadi mentor untuk mendampingi dan mengawasi serta memberikan arahan jika diperlukan. Tujuan utama langkah ini adalah memastikan anak buah kita benar benar bisa melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang kita contohkan. Selain itu juga dalam rangka untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

Baca juga : 7 Karakteristik Pemimpin Ideal

Tentunya semua ada prosesnya, ada anak buah yang daya tangkapnya cepat tapi ada pula yang agak sedikit perlu penguatan. Pasti tidak semua anggota team akan langsung bisa sehebat kita. Alih alih hebat mereka malah akan membuat banyak kesalahan. Disinilah kesabaran seorang pemimpin diuji.

Kita harus sudah membuat rencana, berapa lama kita bakan menemani bawahan kita sampai dia bisa mandiri. Melanjutkan contoh di tahap 1, setalah sang instruktur memberikan contoh dan mengajari murid belajar menyetir mobil. Langkah selanjutnya yaitu pendampingan. Selama proses pembelajaran, instruktur juga harus melakukan pendampingan dan ikut di dalam mobil bersama muridnya.

Bahkan untuk memastikan keamanan selama pelatihan, mobil yang dipakai untuk latihan harus disetting sedemikian rupa. Tuas gas, rem dan kopling juga tersambung dan bisa dikendalikan oleh sang instruktur. Hal itu dimaksudkan agar ketika si murid lepas kontrol, pelatih langsung bisa mengambil alih kendali.

  1. You do it

Setelah anak buah kita sudah lancar maka tahap selanjutnya adalah biarkan dia melakukan pekerjaannya sendiri. Menyuruh anak buah melakukan sendiri tidak berarti melepaskannya begitu saja. Kita juga pastikan bahwa anak buah kita sudah yakin dan percaya diri bahwa dia bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan dari kita.

Ditahap ini kita akan menerima laporan dari hasil pekerjaan anak buah kita tersebut. Walaupun sudah bisa mengerjakan sendiri, pastikan kita tetap melakukan sistem pengontrolan secara rutin. Baik kontrok kualitas maupun dalam aspek kuantitas dari pekerjaan yang dilakukan anak buah kita. Tak lupa kita juga selalu memancing anak buah kita tentang daya kreatifitas dan terobosan baru agar mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas pekerjaan tersebut.

  1. You do it, Someone else is with you

Tahapan terakhir ini merupakan sebuah tahapan pengkondisian akhir. Dimana team yang kita bina atau kita ajari sudah mampu untuk melakukan pekerjaaannya sekaligus bisa kita “titipi” untuk mengajari anggota lainnya. Kondisi ini merupakan tahap awal team kita belajar menjadi pemimpin.  Itu artinya bahwa kita sudah mampu melahirkan pemimpin pemimpin baru.

Sebelum melepas anak buah kita mendampingi team lainnya, pastikan team  kita tersebut sudah benar benar siap secara keilmuan dan mental. Tak lupa kita tanamkan tentang indahnya dan berkahnya berbagi ilmu dengan sesama. Apakah tugas kita sudah cukup sampai disini? Tentu tidak, masih ada satu langkah lagi yang harus kita lakukan. Yaitu memastikan anak buah kita melakukan tahapan demi tahapan mengajar atau mendidik sesuai dengan standarnya.  Karena jika tahapan pengajaran dan pendampingan tersebut tidak dijalankan maka sudah pasti akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

Semoga kita semua bisa mengajari, mendampingi dan mengkondisikan anak buah kita sesuai dengan 4 tahapan diatas. Sehingga proses regenerasi kepemimpinan itu benar benar bisa berjalan dengan baik. Ingat, jangan takut tersaingi sedikitpun dengan lahirnya pemimpin pemimpin baru yang kita hasilkan. Selama kita menebar kebaikan insyaAllah kebaikan kebaikan lain akan bergantian mengahmpiri kita. Mari kita lahirkan pemimpin pemimpin baru sebagai bukti kalau kita memang seorang pemimpin yang hebat.

Oleh : Alim Puspianto, M.Kom – Komandan Sako Pandu Hidayatullah Wilayah Jawa Timur & Dosen Dakwah STAI Luqman Al Hakim Surabaya

Related Articles

Leave a Comment