Pentingnya Menanamkan Nilai Kepemimpinan Di Lembaga Pendidikan (Leadership-1)

by admin

Oleh : Alim Puspianto, M.Kom*

Saya yakin kita sepakat bahwa Indonesia tidak kekurangan orang cerdas. Bahkan kecerdasan dan kejeniusan beberapa orang Indonesia mampu membelalakkan mata dunia. Lalu permasalahannya, kenapa negeri yang kaya raya gemah ripah loh jinawi ini masih dirundung keterpurukan yang berlarut. Katanya kita kaya tapi masih banyak rakyatnya yang hidup menderita. Kekerasan, kedholiman dan ketidakadilan hukum masih menjadi menu wajib harian di media massa.

Kondisi ini memunculkan banyak pertanyaan dan analisa dari para pemerhati bangsa. Salah satu yang dijadikan sorotan adalah diaspek kepemimpinan atau leadership bangsa ini. Tidak sulit memang untuk sekedar mencari orang yang cerdas di negri ini. Tetapi masalahnya untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu melindungi dan mensejahterakan rakyatnya cerdas saja tidak cukup. Negeri ini butuh sosok pribadi yang cerdas, amanah, bertanggung jawab dan bisa menjadi uswah bagi masyaraktnya. Lalu masalahnya kenapa sosok kriteria pemimpin yang dimaksud begitu langka di negeri ini.

Salah satu analisanya adalah mengarah ke dunia pendidikan kita. Idealnya dengan kwalitas SDM – output dunia pendidikan – yang bagus akan berkorelasi kepada perkembangan dan kemajuan bangsa. Tapi realitanya semua itu jauh panggang dari api. Satu hal yang bisa dijadikan renungan bersama adalah negeri ini banyak orang pintar tapi tidak sedikit dari mereka yang keblinger. Kepintaran mereka hanya dijadikan untuk memuaskan ego dirinya semata. Kecerdasan mereka hanya dijadikan untuk membodohi orang orang dibawahnya. keahlian dan cerdikan mereka hanya dijadikan untuk merusak tatanan masyarakat dan alam demi kepuasan nafsunya.

Mereka pintar tapi miskin akan moral, mereka ahli tapi akhlaknya tidak terpuji, mereka cerdas tapi tidak bertanggung jawab, mereka pandai tapi banyak yang lalai dengan amanahnya. Mereka lupa kalau Rasulullah SAW pernah bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (HR. Bukhari Muslim)

Dari realita yang demikian, kita bisa mengambil sedikit kesimpulan bahwa negri ini krisis kepemimpinan. Negri ini merindukan seorang pemimpin yang mampu mensejahterakan bukan pemimpin yang menyengsarakan. Negri ini mendambakan pemimpin yang mampu melindungi rakyatnya bukan pemimpin yang menindas dan semena mena. Negri ini butuh sosok leader yang bisa menjadi uswah. Negri ini rindu akan sosok pemimpin yang tidak hanya cerdas tapi juga anamah dan bertanggungjawab.

Peran Institusi Pendidikan

Disinilah peran penting sebuah lembaga pendidikan. Kenapa lembaga pendidikan? Disadari atau tidak negri kita bisa seperti ini salah satunya karena dikelola oleh pemimpin pemimpin yang kurang bertanggung jawab dan tidak amanah. Masih banyak dari mereka yang menjadikan kursi kekuasaan untuk memuaskan kepentingan pribadi dan golongannya. Sehingga cita cita untuk menjadi negri yang maju itu berhenti di meja rapat saja. Walupun kita tidak menafikan karya mereka tapi faktanya, kebijakan dan “kerja keras” yang dilakukan belum bisa melahirkan sebuah ketentraman dan kesejahteraan.

Apa yang mereka lakukan tentunya merupakan buah dari proses panjang pendidikan yang dienyamnya. Faktanya mereka lahir dari rahim dunia pendidkan kita. Pertanyaannya adalah apakah selama mereka sekolah tidak ditanamkan nilai nilai moral kemanusiaan. Apakah selama mereka sekolah tidak diajarkan tentang arti sebuah kepemimpinan. Mungkin diajarkan tapi porsinya sangat sedikit dan kurang mendapat perhatian.

Kalau kita perhatikan memang banyak sekolah sekolah kita yang hanya berorientasi pada pencapaian akademik semata. Sehingga output yang dihasilkan adalah pribadi pribadi yang pandai dan cerdas tapi alpa akan nilai nilai moral dan akhlaq kebajikan. Itulah sebab pentingnya menanamkan nilai moral dan akhlak sedini mungkin. Agar peserta didik memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan benar.

Sejatinya konsep sebuah pendidikan harus mampu mengintegralisasikan kekuatan besar manusia yaitu akal dan jiwa. Tidak hanya berorintasi pada aspek material yang dibungkus dengan prestasi belaka. Akan tetapi harapannya juga mampu mengantarkan siswa siswinya memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, amanah serta bisa menjadi uswah. Sehingga perlu kiranya lembaga pendidikan membuat strategi khusus untuk menumbuhkembangkan nilai nilai kepemimpinan sedini mungkin kepada peserta didiknya.

Kita patut bersyukur sekarang banyak sekolah yang mulai sadar dan bangun dari tidur panjangnya. Program leadership sudah banyak diangkat sebagai brand keunggulan sebuah lembaga pendidikan. Bahkan ada yang terang terangan melabeli sekolahnya sebagai sekolah pemimpin atau leadership school.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah benarkah sekolah sekolah tersebut akan melahirkan seorang pemimpin sebagaimana yang diharapkan? Biarkan waktu dan realita yang akan menjawab semuanya. Minimal sudah ada keseriusan untuk menjadikan sekolah sebagai “kawah candradimuka” yang akan melahirkan pemimpin pemimpin hebat di masa depan. Satu kesimpulan yang bisa kita ambil adalah penanaman nilai nilai kepemimpinan di lembaga pendidikan menjadi sebuah keniscayaan.

*Penulis adalah Komandan Sako Pandu Hidayatullah Wilayah Jawa Timur

Related Articles

Leave a Comment