3 Tipe Kepemimpinan

by admin

Dunia kepemimpinan memang menyimpan berbagai masalah yang begitu kompleks. Tak ayal jika seorang pemimpin harus memutar pikirannya untuk memainkan seni dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Walaupun setiap pemimpin punya cara pandang dalam mensikapi  amanah kepemimpinan yang diembannya, namun jika kita amati secara sederhana setidaknya ada tiga tipe kepemimpinan yang dijalankan oleh seorang leader.

3 Tipe Kepemimpinan

3 Tipe Kepemimpinan

  1. Tipe penjaga

Pertama adalah kepemimpinan dengan tipe penjaga. Untuk menjelaskan seperti apa tipe kepemimpinan penjaga ini, setidaknya kita bisa berkaca kepada seorang penjaga. Penjaga yang dimaksud bisa penjaga toko, kebun, gudang atau penjaga rumah tatkala pemiliknya pergi ke luar kota dan semacamnya. Nah secara umum pasti kita sudah tahu kan seperti apa cara berpikir dan bekerja dari seorang penjaga tersebut.

Sederhananya adalah  seorang penjaga pasti akan menjaga dengan baik apa yang diamanahkan atau ditugaskan kepadanya. Namun disisi lain ia tidak akan melakukan tindakan apapun selama barang yang dijaga masih dalam kondisi aman. Biasanya mereka lebih memilih pasif, kalaupun ada yang diperbuat itu sebatas seperlunya saja. seorang penjaga baru akan bergerak dan melakukan tindakan tertentu jika barang yang dijaga mendapat atau megalami gangguan.

Misalnya, seorang penjaga toko akan melakukan tindakan jika ada orang yang akan mencuri di toko tersebut. Seorang penjaga kebun akan mengambil tindakan manakala ada hewan atau orang yang akan merusak atau mencuri tanaman di kebunnya. Begitu juga dengan seorang penjaga gudang akan bergerak ketika gudangnya terancam kebakaran. Demikianlah sikap yang diambil oleh seorang penjaga secara umum.

Baca juga : The Perfect Leader

Lalu seperti apa jika seorang pemimpin memakai tipe penjaga dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Sudah pasti pemimpin tersebut akan sangat hati hati dalam menjaga amanah kepemimpinan yang ditanggungnya. Pemimpin dengan tipe ini akan selalu taat pada tata tertib dan peraturan yang berlaku.  Tipe pemimpin penjaga ini sangat terlihat ketika ia akan mengambil kebijakan, maka yang dicari adalah aturan atau payung hukumnya.

Jika tidak ditemukan aturan atau payung hukum yang dimaksud maka pemimpin tersebut memutuskan untuk tidak melangkah atau diam. Ia akan selalu merasa takut untuk mengambil resiko atas keputusannya. Lebih lanjut pemimpin yang bertipe penjaga  akan selalu berorientasi pada keamanan. Mereka akan selalu perpikir bagaimana supaya “barang” yang dijaganya tetap aman. Sehingga pemimpin yang termasuk dalam tipe ini tidak mempunyai inovasi dan kreativitas untuk menjadikan organisasinya unggul. Mereka menjalankan kepemimpinannya hanya untuk mengamankan organisasinya semata.

Tipe Penjaga dalam kepemimpinan organisasi

Tipe Penjaga dalam kepemimpinan organisasi

  1. Tipe pemelihara

Tipe yang kedua adalah pemelihara. Kita bisa melihat bagaimana seorang peternak dalam memelihara ternaknya. Ia senantiasa akan berpikir agar kebutuhan hewan ternaknya bisa tercukupi dengan baik. Mulai dari kebutuhan makan, minum, suplemen -jika perlu- dan tempat tinggalnya. Ia juga memeras otaknya agar hewan yang dipeliharanya bisa menghasilkan sesuatu sebagaimana yang diharapkannya. Begitu juga seorang pemelihara kebun, maka Ia akan merawat tanaman yang ada di kebun tersebut dengan penuh keuletan. Mulai dari hal hal yang biasa sampai pada strategi agar tanaman kebunnya menjadi subur sehingga bisa menuai hasil yang maksimal.

Seorang pemelihara akan senatiasa merasa bertanggung jawab atas kelangsungan hidup apa yang dipeliharanya. Peran sebagai pemelihara lebih aktif dari sekedar seorang penjaga. Ia tidak hanya memastikan keamanannya saja tapi lebih dari itu ia akan berusaha keras untuk menjadikan sesuatu yang dipeliharanya bisa produktif dan menghasilkan. Kondisi ini lebih baik selangkah dari sekedar tipe yang pertama.

Baca juga : Memimpin dengan Cinta

Pemimpin dengan tipe pemelihara akan selalu perpikir dan berjuang, bagaimana organisasi atau lembaga yang dipimpinnya tidak sekedar ada. Akan tetapi  organisasinya bisa produktif dan sukses. Sehingga kebermanfaatan dari organisasinya bisa dirasakan oleh banyak orang, baik oleh pihak internal maupun eksternal sekaligus.

  1. Tipe pendobrak

Adapun tipe kepemimpinan yang terakhir yaitu tipe pendobrak. Pemimpin dengan tipe pendobrak akan selalu kreatif dan inovatif. Ia selalu merasa tidak puas atas apa yang telah diraihnya. Gambaran mudahnya adalah jika seorang dengan tipe ini diamanahi mengelola sebuah pertanian atau perkebunan, ia akan melakukan perubahan secara radikal. Misalnya dengan merubah cara pertanian atau perkebunan yang dulunya tradisional dengan konsep pertanian dan perkebunan modern.

Jika tipe ini diterapkan dalam kepemimpinan maka organisasi benar benar dibuat dinamis sekali. Bahkan gebrakan demi gebrakan akan sedikit membuat kelimpungan sebagian anak buahnya. Perubahan yang dibuatnya tidak hanya pada tataran teknis saja. Akan tetapi kadang masuk ke wilayah konsep yang selama ini menjadi landasan dasar organisasi. Pemimpin tersebut cenderung bergerak bebas dan kadang menabrak aturan yang sudah disepakati bersama.

Pemimpin Pendobrak salah satu tipe pemimpin efektif

Pemimpin Pendobrak salah satu tipe pemimpin efektif

Ia berprinsip selama itu untuk kemajuan dan kesuksesan organisasi, ia akan tempuh apapun resikonya. Hal yang dipikirkan adalah perubahan untuk mendapatkan keuntungan dan kemajuan secara maksimal. Keberaniannya dalam mengambil sikap dan memutuskan sesuatu tidak asal tapi juga penuh perhitungan. Walaupun kadang hasilnya belum sesuai dengan harapan tetapi ia tidak mudah putus asa begitu saja. Cita citanya begitu besar jika dibandingkan dengan kegagalan yang mungkin didapatkan. Semangatnya selalu membara, sehingga ia akan selalu bangkit jika kegagalan menghampirinya.

Dari tiga tipe kepemimpinan tersebut,  kita tahu bahwa masing masing mempunyai konsekwensi. Untuk tipe pertama yaitu penjaga, ia merupakan seorang pemimpin yang cenderung memilih aman, dilain sisi bisa menjadikan lembaga yang dipimpinnya stagnan dan tidak akan maju. Sedangkan tipe kedua, adalah tipe pemimpin yang bermental memberdayakan agar semuanya bisa produktif dan berdaya guna. Kepemimpinan tipe ini sangat cocok untuk para pemimpin yang ingin membawa organisasinya maju tetapi tetap dalam kondisi yang relatif aman. Dalam artian segala sesuatunya tetap berjalan sesuai dengan relnya masing masing. Sehingga kebijakan dan keputusannya tidak menimbulkan gejolak di internal organisasi.

Sedangkan tipe yang ketiga yaitu pendobrak, tipe terakhir ini merupakan tipe pemimpin yang paling beresiko. Akan tetapi dengan tipe ini akhirnya berhasil mengantarkan organisasi menuai kesuksesan  sekaligus mampu membuat sejarah baru. Pemimpin dengan tipe ini mampu berpikir out of the book. Walaupun diawal biasanya mendapat banyak sekali tantangan dan hambatan namun endingnya mampu menjadikan organisasinya maju dan sukses.

Renungan

Sebagai bahan perenungan, sebenarnya tipe kepemimpinan seperti apa yang sedang berjalan di lingkungan kita masing-masing. Apakah tipe pertama yang hanya sekedar berorientasi pada faktor aman semata. Atau yang kedua yang menghendaki adanya sebuah kemajuan tetapi tidak menghendaki sebuah resiko. Atau yang terakhir yaitu menjadi pendobrak yang mampu merubah dan membuat lembaran sejarah baru bagi organsisasi.

Oleh : Alim Puspianto, M.Kom – Komandan Sako Hidayatullah Jawa Timur & Dosen Dakwah STAI Luqman Al Hakim Surabaya

Related Articles

Leave a Comment