Pemimpin Adalah Agent of Change

by admin
Agents Of Change

Agents Of Change

Oleh: Alim Puspianto

Menyandang jabatan sebagai seorang pemimpin sekilas memang menawarkan banyak kemudahan dan kenikmatan. Dengan status jabatan pemimpin yang melekat di diri seseorang, secara otomatis pujian, sanjungan dan keramahan banyak orang senantiasa menyertai setiap aktifitasnya. Bahkan terlintas juga suatu kondisi dimana seorang pemimpin tinggal menginstruksikan, anak buah langsung mengerjakannya. Mereka tidak sadar bahwa menjadi seorang pemimpin juga penuh dengan tantangan dan kerja keras. Sehingga organisasi yang menjadi tanggung jawabnya bisa berjalan lebih maju, berkembang dan sukses. Lalu seperti apa peran dan kontribusi seorang pemimpin dalam menahkodai “kapal” organisasinya. Mari kita kupas bersama.

Sebuah Anggapan yang Salah

Tidak sedikit dari para pemimpin organisasi atau lembaga yang mempunyai anggapan bahwa anggotanya bisa menyesuaikan diri sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organiasasinya. Mereka pasti bisa merubah dirinya sendiri tanpa bantuan pemimpinnya.  Diperkuat  lagi dengan alasan bahwa kesuksesan sebuah organisasi merupakan kebutuhan setiap orang yang terlibat di dalam organisasi tersebut.

Ada juga seorang pemimpin yang mengaggap bahwa semua anggotanya akan peka terhadap apa yang menjadi kehendak dirinya. Mereka akan mengikuti dan berusaha memenuhi apa yang menjadi keingginnan pemimpinnya. Bahkan lebih dari itu pemimpin tersebut menganggap anggota teamnya bisa peka tanpa ada perintah darinya yang kelihatan formal dan kaku.

Apakah benar anggapan itu ?

Pemimpin yang masih punya anggapan seperti itu sesungguhnya mereka tidak sadar bahwa kunci kesuksesan organisasi terletak pada dirinya. Bila pemimpinnya bagus maka bisa dipastikan bawahanya juga akan bagus. Begitu juga sebaliknya, jika pemimpinnya buruk, maka anggota atau bawahannya pun tidak jauh berbeda. Sehingga  bisa dikatakan baik dan buruknya, sukses dan tidaknya sebuah organisasi itu tergantung pada pemimpinnya. Teringat akan sebuah kata kata bijak yang mengatakan bahwa “dibawah pemimpin yang cerdas, anak buah bodohpun akan ada gunanya. Tapi di bawah pemimpin yang bodoh, anak buah yang pintar pun akan kocar kacir”.

Selanjutnya ada seorang pemimpin yang berharap kebijakan yang diambilnya bisa menyenangkan semua anggotanya. Bahkan dia berharap hadirnya dia bisa menyenangkan semuanya dan menjadi solusi bagi permasalahan yang ada. Dia tidak sadar bahwa setiap kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin pasti akan menimbulkan pro dan kontra. Kadang pro dan kontra itu terlihat sangat jelas. Tapi kadang samar, bahkan bila seorang pemimpin tidak peka maka akan menyebakan organisasinya bergejolak.

Lumrahnya kebijakan pasti ada yang merasa diuntungkan dan ada juga yang merasa dirugikan. Harapannya kebijakan tersebut minimal bisa membuat yang diuntungkan tidak terlalu diuntungkan dan yang merasa dirugikan juga tidak terlalu dirugikan. Syukur kalau bisa menyenangkan semua orang yang terlibat didalamnya. Tugas seorang pemimpinlah untuk membuat kebijakan terbaik yang berorientasi kepada kepentingan dan kesuksesan organisasi demi kemaslahatan bersama.

Pemimpin yang Tanggung Jawab

Menjadi seorang pemimpin memang tidaklah mudah. Karena yang kita pimpin adalah anak manusia yang memiliki tingkat motivasi, pengetahuan, skill, sikap, latar belakang dan komitmen yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Terkadang motivasi dan semangat kerja naik, tapi kadang juga turun sampai pada titik paling nadir.  Sekarang A, nanti bisa B dan besok bisa berubah menjadi C. Sehingga untuk memimpinnya diperlukan kerja ekstra dan strategi yang senantiasa bisa menyesuaikan dengan kondisi perubahan yang ada. Tak berlebihan memang jika ada yang mengatakan bahwa leadership is an art. Karena dalam memimpin manusia memang dibutuhkan seni tingkat tinggi.

Banyak dari para pemimpin yang mengeluhkan kinerja dan kesolidan teamnya. Baik itu pemimpin organisasi, lembaga, bisnis, atau dalam kapasitas yang lebih kecil yaitu kelompok kerja. Para pemimpin tersebut mengeluhkan kenapa anggotanya tidak bisa berkerja sesuai yang diharapkan. Bahkan sampai pada kata kecewa dengan kondisi yang ada. Dimana lembaga atau organisasinya nyaris tidak bergerak sama sekali. Padahal jobdesc dan aturan organisasi sudah lengkap dan tersosilaisasikan dengan baik. Semakin didiamkan para anggota dalam organisasi tersebut malah semakin parah. Ada dan tidak adanya mereka sama saja, wujuduhu ka ‘adamihi.

Jika kondisi anggota sangat mengecewakan dan tidak bisa diharapkan lagi. Maka sebagai seorang pemimpin yang baik wajib intropeksi diri lebih dulu sebelum menyalahkan orang lain. Karena menjadi seorang pemimpin idealnya harus lebih berhati hati dan jangan mudah menyalahkan anggotanya. Pemimpin yang bijak akan sangat perhitungan sebelum mengeluarkan keputusan dan kebijakannya. Usahakan selalu ada ruang “pause” sebelum mengambil sikap. Dengan begitu sikap dan kebijakan yang diambilnya tidak terkesan reaktif, tetapi berdasarkan pertimbangan yang logis. Ia senantiasa ingat bahwa sikap tergesa gesa datangnya dari setan dan bisa menjerumuskan diri dan organisasinya.

Menjadi intropeksi bagi seorang pemimpin bahwa sejatinya kondisi yang dialami oleh anggotaya tidak lain bermuara pada pemimpin itu sendiri. Kenapa bisa demikian, tentu karena dialah pemimpinnya, dialah agent of change dalam kapal organisasi tersebut. Pemimpinlah yang paling bertanggung jawab terhadap kondisi yang ada. Karena pemimpinlah yang memilih mereka bergabung di struktur organisasi tersebut. Sehingga baik dan buruknya anggota itu tergantung dari bagaimana seorang pemimpin mengkondisikannya. Jangan terburu buru untuk menyalahkan bawahan, bisa jadi mereka begitu disebabkan oleh pemimpinnya sendiri.

Dengan kesadaran tentang posisinya sebagai leader yang merupakan agent of change maka seorang pemimpin harus bersikap bijak. Ia tidak mudah untuk menyalahkan anak buahnya. Setiap permasalahan yang dihadapi akan dijadikan sebagai pelajaran untuk menyongsong kesuksesan lembaga atau organisasi kedepan.

*Penulis adalah Komandan Sako Pandu Hidayatullah Wilayah Jawa Timur

Related Articles

Leave a Comment